Sabtu, 22 Januari 2011

Perubahan Iklim terjadi, kenapa?

Perubahan iklim, hmm banyak orang yang berkomentar tentang hal yang satu ini. Hampir di seluruh dunia mengetahui peristiwa yang merupakan dampak global warming ini. Sangat mudah untuk mencari informasi tentangnya, bisa browsing d internet, majalah-majalah, koran, televisi, dan media lainnya. Perubahan iklim global merupakan musibah yang akan dating melanda bumi. Beberapa mengatakan bahwa penyebabnya yaitu manusia terus menerus mengeksploitasi alam dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Lapisan ozon berlubang dan bumi pun kehilangan keseimbangan,

Perubahan iklim dapat berubah setiap hari, kok bisa? Beberapa tahun terakhir ini, terjadi banyak tanda-tanda perubahan Iklim di bumi. Sebut saja di Indonesia, negara kita ini hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan penghujan dimana kita mengalaminya masing-masing selama 6 bulan. Di tahun 2010, banyak terjadi perbedaan dan perubahan iklim yang cukup mengagetkan. Beberapa puluh tahun yang lalu apabila di musim kemarau, kondisi alam di Indonesia benar-benar mengalami kekeringan, paceklik terjadi di hampir seluruh daerah pertanian, dan hujan dikatakan sangat jarang sekali terjadi. Namun, di tahun kemarin terjadi banjir di beberapa wilayah pada musim kemarau. Peningkatan suhu permukaan laut yang menyebabkan terjadinya potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.Beberapa masyarakat hanya menganggap ini sebuah keanehan belaka, tanpa menyadari akan penyebab dan dampaknya. Namun sebagian lainnya yang memahami siklus alam tentu menyadari dan bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi.
Di belahan bumi lainnya terjadi pula berbagai fenomena yang dialami, beberapa kasus yang menjadi fenomena yaitu angin beku yang berasal dari Kutub Utara dan Siberia serta udara dingin yang membentang di sepanjang Greenland dan Islandia yang menghalangi aliran udara moderat dari Samudra Atlantik. Fenomena ini diketahui sebagai arctic oscillation dan North Atlantic oscillation,yang pernah terjadi pada 1981 dan 1962-1963 tapi tidak sekuat yang terjadi saat ini. Fenomena serupa terjadi di Beijing, yang mengalami musim dingin terburuk sepanjang 40 tahun terakhir dengan jumlah salju terbanyak sejak 1951.
Wah, ternyata banyak banget fenomena perubahan iklim di dunia. Selain beberapa contoh diatas adapula berita lainnya yang dialami Negara di selatan pulau Irian Jaya yaitu Australia. Banjir yang terjadi di negeri Kangguru ini sungguh mengenaskan. Seperti yang diramalkan para ilmuwan, perubahan iklim menyebabkan Australia dilanda hujan lebat di bawah pengaruh La Nina yang kuat di Samudra Pasifik dan siklon tropis. Pada saat yang hampir bersamaan, di Benua Eropa mendadak dilanda musim dingin berkepanjangan. Hal ini mengakibatkan lapisan salju tebal, menahan warga yang hendak mudik Natal.

Perubahan iklim sangat berpengaruh besar bagi keseharian kita, misalnya kita sudah mempersiapkan acara besar, namun ternyata turun hujan lebat, padahal saat itu musim kemarau. Tentu hal tersebut bisa mengganggu planning kita. Sebenarnya ada banyak cara untuk bisa menanggulangi perubahan iklim yang terjadi. Karena setiap permasalahan yang terjadi tentu ada penyebab,akibatnya, dan cara menanggulanginya. walaupun kita hanya bisa melakukan untuk memperbaikinya, namun hal kecil sekalipun bisa membuat perubahan besar. Dengan begitu segala usaha yang dilakukan pemerintah, para ilmuan, dan pihak lain bisa bebuah hal besar demi memperbaiki bumi.
Penyebab perubahan iklim telah di bahas diatas, namun kita akan bahas kembali. Telah diketahui bahwa perubahan unsur-unsur iklim (suhu, tekanan udara, dsb ) secara global terhadap keadaan normalnya disebabkan oleh adalah naiknya suhu bumi. Dan itu terjadi akibat meningkatnya aktivitas manusia, populasi manusia yang terus bertambah jumlahnya, dan pesatnya pertumbuhan teknologidan industri. Secara detail dapat dijelaskan bahwa kegiatan penyebabnya adalah manusia terus menerus mengeksploitasi alam dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Lapisan ozon berlubang dan bumi pun kehilangan keseimbangan. Pernyebab itu semua demi memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan di zaman modern ini. Namun, tidak pernah ada upaya besar untuk menggunakan bahan lain agar pengeksploitasian alam dapat dihentikan.

Populasi manusia yang berkembang menjadi penyebab hilangnya keseimbangan alam dan perubahan iklim ini. Perkembangan bumi yang padat penduduk menyebabkan semakin banyaknya potensi alam yang dibutuhkan. Selain itu semakin banyak jumlah populasi manusia maka akan semakin sebanyak pula sampah yang dihasilkan. Baik sampah rumah tangga, dan sampah indrustri keduanya dapat menjadi pollutan aktif dalam alam. Polusi udara yang terjadi juga menjadi dampak yang signifikan dari keadaan tersebut. Maka semakin banyak populasi manusia, akan semakin banyak permasalahan kependudukan yang perlu diselesaikan. Dampaknya bagi bumi sungguh sulit diatasi, keadaan bumi yang sesak mengakibatkan segala potensi alam dan sumber daya yang ada akan menipis digunakan.

Selain populasi yang meningkat, aktivitasnya lah yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Iklim di bumi yang terus berubah merupakan dampak dari semua yang dilakukan baik sengaja maupun tidak, harus diakui semua manusia menyebabkan kerusakan. Contonya, mandi, semua manusia melakukannya, namun limbah air yang dihasilkan ternyata menjadi pollutan air yang sulit diuraikan. Pembuangan limbah yang sulit teratasi menyebabkan semakin derasnya pencemaran di bumi. Perubahan iklim yang terjadi tentunya akibat kita dan akan berdampak untuk kita juga. Mau tau cara menanggulanginya? sebentar dulu ya, habis kita bahas penyebabnya dulu.

Pertumbuhan teknologi dan industri menjadi penyebabnya pula, padahal di era modern seperti saat ini kita harus bisa mengikuti pesatnya laju perkembangan teknologi. Tapi ternyata hal itu bisa berdampak bagi perubahan iklim. Apa sih hubungannya? Teknologi yang ada saat ini berdampak pada alam, misalnya kulkas. Pendingin makanan ini menghasilkan zat CFC yang menjadi penyebab lubang ozon. Itu baru satu, perhatikan sisi pembuatannya, pabrik dan industri pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Kesemuanya membutuhkan teknologi dan biasanya pabrik (industri) yang menghsilkan produk dengan teknologi menghasilkan polusi. Polusi udara, air, dan tanah terkadang suara pun menjadi hasil sampingan dari pabrik dan industri. Dari hal ini dapat kita simpulkan bahwa segala hal yang kita lakukan ternyata berdampak besar bagi bumi, tempat kita berpijak saat ini.

Perubahan iklim yang di alami dunia saat ini telah berdampak besar bagi kehidupan > 6,056.528.577 manusia. Naiknya permukaan air laut, tidak teraturnya pola hujan turun, serta masa musim yang berubah-ubah akan mengakibatkan mewabahnya berbagai macam penyakit, penurunan luas lahan produktivitas tanaman, perubahan fungsi hutan, berkurangnya kualitas dan kuantitas air, berkurangnya kawasan pesisir, dan kepunahan spesies dan kerusakan habitat. Untuk itu, usaha-usaha kecil yang dapat kita lakukan untuk menggulanginya adalah dengan mengurangi penggunaan sampah, menam pohon, dan mengurangi polusi yang dapat kita hasilkan. Tentu kita ingin yang terbaik untuk bumi, banyak yang telah kita rusak, sekarang adalah saat terbaik untuk kita memperbaikinya. Walaupun kita hanya bisa melakukan untuk memperbaiki dengan cara kita , namun hal kecil sekalipun bisa membuat perubahan besar. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima Kasih 

Senin, 15 November 2010

Gunung Merapi Meletus

AssalaamualaIkum Wr. Wb

Berikut ini merupakan artikel yang membahas  mengenai kejadian meletusnya gunung Merapi. Hal yang dibahas didalamnya antara lain :
1.      Gunung Meletus
2.      Tragedi meletusnya gunung Merapi, seperti :
a.      Letak Gunung Merapi
b.      Sejarah Gunung Merapi
c.       Riwayat Letusan Merapi
d.      Tanda-tanda Meletus
e.      Proses terjadinya letusan Merapi 2010
f.        Akibat letusan Merapi
g.      Material yang dikeluarkan
h.      Pasca Vulkanik
i.        Dampak Positif Negatif Merapi meletus
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Selamat membaca.

------------------------------------

Gunung Berapi

Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan daerah zona subduksiyang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2.

Letusan gunung berapi merupakan suatu gejala alam yang menakutkan dan sangatlah berbahaya bagi semua mahluk hidu yang berada dilereng gunung tersebut bahkan bagi mahluk hidup yang berada beberapa puluh kilo meter dari gunung tersebut. Dengan mengesampingkan bahaya dari letusannya, sebenarnya gunung berapi juga memberi manfaat yang banyak bagi manusia. Misalnya lahan-lahan pertanian disekitar gunung berapi tersebut dapat menjadi semakin subur akibat abu vulkanik dari letusan gunung tersebut.


Berikut adalah Tingkatan status Gunung Berapi.


Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status
Makna
Tindakan
AWAS
  • Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
  • Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
  • Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
  • Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
  • Koordinasi dilakukan secara harian
  • Piket penuh
SIAGA
  • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
  • Peningkatan intensif kegiatan seismik
  • Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
  • Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
  • Sosialisasi di wilayah terancam
  • Penyiapan sarana darurat
  • Koordinasi harian
  • Piket penuh
WASPADA
  • Ada aktivitas apa pun bentuknya
  • Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
  • Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
  • Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
  • Penyuluhan/sosialisasi
  • Penilaian bahaya
  • Pengecekan sarana
  • Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL
  • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
  • Level aktivitas dasar
  • Pengamatan rutin
  • Survei dan penyelidikan




Gunung Merapi

            Pada tahun ini, gunung merapi menunjukkan aktifitas yang sangat tinggi. Terjad sebuah letusan gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010. Letusan yang mengakibatkan daerah 13 km sekitar Gunung Merapi menjadi daratan abu ini menunjukan aktivitas seismiknya sejak akhir September 2010.

 

Letak

Kawasan Gunung Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.

Beberapa tanda-tanda sebelum meletus

  • Suhu di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi.
  • Mata air menjadi kering.
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi.  Ini merupakan salah satu tanda yang terjadi apabila akan terjadi bencana alam. Hewan dan tumbuhan sekitar akan lebih peka terhadap bencana daripada manusia.

Kronologi Peristiwa letusan Merapi

Berikut ini adalah kronologi peristiwa meletusnya Merapi.
  • Pada 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
  • Keesokan harinya pada 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
  • Pada 25 Oktober,terjadi peningkatan yang sangat signifikan. BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
  • 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
  • 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
  • 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
Berikut adalah kronologi letusan Gunung Merapi
1. Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
2. Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
3. Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
4. Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
5. Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
6. Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
7. Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8.  Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
9.  Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
10.  Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
11. Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12.  Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
13. Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Akibat Letusan Merapi


Erupsi Merapi

Jumlah warga yang meninggal paska letusan Gunung Merapi 178 orang sejak akhir Oktober 2010.Total warga sekitar Gunung Merapi yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito mencapai 91 orang. Sebanyak 21 orang mengalami luka bakar dan 70 non luka bakar.Selain jumlah warga yang luka, saat ini masih terdapat warga yang belum diketahui nasibnya. Menurut laporan yang diterima Tim Disaster Victim Identification Polda DIY, tercatat 257 warga yang belum diketahui keberadaannya.Dari semua warga yang dilaporkan hilang, paling banyak berasal dari Kecamatan Cangkringan. Usia mereka rata-rata di atas 40 tahun.
Roda ekonomi Cangkringan kini lumpuh total. Bahkan boleh jadi perekonomian DI Yogyakarta dan sekitarnya mungkin collapse. Akibat terjadinya letusan, desa yang terletak di kaki Gunung Merapi ini di tinggal oleh seluruh warganya. Hingga perekonomiannya pun ikut mati. Keadaan ini juga berdampak besar bagi keadaan Provinsi DI Yogyakarta. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.
Selain perkonomian, letusan gunung Merapi juga berdampak bagi kesehatan. Abu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan ini membuat banyaknya penyakit ISPA yang terjadi. Keadaan ini semakin dipersulit akibat jumlah tim medis yang kurang memadai, sehingga banyak mahasiswa dan relawan yang tidak berlatarbelakang di bidang kesahatan ikut turun tangan untuk membantu dengan semapu mereka. 



Berikut ini kesimpulan beberapa dampak yang terjadi akibat letusan Gunung Merapi.
1.   Luka bakar yang diderita pasien. Pasien yang terkena letusan erupsi merapi, banyak yang mengeluhkan sakitnya akibat luka bakar. Luka bakar yang diderita banyak tipe-nya, sesuai dengan derajat parahnya luka bakarnya.

2.   Cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan lain-lain. Luka atau Lesi sangat terjadi. Topikal sangatlah berperan untuk kasus ini.

3.   Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).

4.   Memperburukan penyakit yang sudah lama diderita pasien/pengungsi. Penyakit kronis alias menahun yang diderita akan meningkat seiring adanya semburan eru[si merapi ini.

5.   Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.

6.   Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya. Bahaya ini jauh lebih penting ketimbang 5 Dampak Bahaya Letusan Merapi ini.

Meterial Yang dikeluarkan

Sejak meletus pada 26 Oktober lalu, yang diikuti serangkaian letusan hingga Selasa 2 November pagi, Gunung Merapi telah mengeluarkan material lebih dari 11 juta meter kubik. Diperkirakan material yang dikeluarkan bertambah banyak mengingat letusan terus berlangsung. Gunung Merapi masih berstatus Awas sehingga penduduk dilarang berada di radius 15 kilometer.


Adapun Material yang dikeluarkan yaitu
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.






DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LETUSAN MERAPI


Seperti yang di sebutkan pada akibat letusan Merapi diatas bahwa, Merapi menyababkan terjadinya beberapa dampak yang merugikan. Adapun dampak negatif dari letusan tersebut telah disebutkan diatas yaitu meliputi korban jiwa dan kerugian meteriil penduduk dan negara, timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA, kecalakaan lalu lintas, lumpuhnya perekonomian Negara dan banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan.
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan, namun telah ada beberapa penduduk yang neraup keuntungan dari letusan ini. Diantaranya penambang pasir di pinggiran aliran lahar dingin. Akibat kehilangan pekerjaan para korbanpun kehilangan sumber pendapatan mereka. Hal ini memaksa mereka untuk tetap bekerja, seperti yang dilakukan seorang ibu dan anak yang bekerja menambang pasir di aliran lahar dingin. Dalam sehari mereka dapat mengumpulkan satu truk pasir dengan pendapatan Rp. 50.000,-. Meskipun menantang bahaya namun mereka nekat melakukannya untuk memenuhi kebuhan hidup mereka di pengungsian.
Beberapa dampak lain adalah  hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampah ini hanya dirasakan oleh  penduduk sekitar gunung. Dan bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material.


  Sekian artkel ini, semoga bermanfaat.

Tsunami Mentawai

TSUNAMI MENTAWAI

Indonesia kembali berduka. Hampir disaat bersamaan terjadi 2 bencana di Ibu Pertiwi, tsunami di Metawai dan meletusnya Gunung Merapi. Keadaan ini membuat Ibu Pertiwi menangis kembali. Tsunami yang kembali terjadi di Pulau Sumatera kali ini tergolong cukup kuat. Kejadian pada Senin 25 Oktober 2010 lalu dengan kekuatan 7,2 skala richter (SR) telah menimbulkan dampak yang berat bagi daerah Mentawai sekitarnya.
Belum banyak informasi mengenai kronologi kejadian tersebut. Nmun telah diketahui bahwa 15.353 jiwa kini tinggal di pengunggsian.  Sedangkan korban jiwa yang meninggal akibat tragedy tersebut sekitar 447 jiwa, dan 56 orang hilang. Adapun korban yang menderit luka berat 173 orang dan luka ringan 325 orang.. Sedangkan untuk bangunan rusak berat mencapai 517 rumah warga, 6 rumah dinas pemda, 7 jembatan, 2 resort dan 7 rumah ibadah.
 

Korban akibat tsunami tersebut ternyata bukan hanya warga di sekitar tempat tersebut melainkan banyak warga asing juga, dan kabarnya ada sekitar sembilan orang peselancar yang ikut menjadi korban tsunami tersebut. Selain korban,dampak psikologis yang mendera warga Mentawai, yang tentu saja takkan mudah hilang dalam waktu yang singkat.

Daerah mentawai yang berkisaran di Samudera Hindia talah diantisipasi oleh pemerintah dalam menghadapi bencana. Pemerintah telah menyiapkan sisitem peringatan dini melalui pelampung tsunami buoy yang telah dipasang di beberapa daerah termasuk di perairan antara Pulau Siberut Mentawai dengan pantai Sumatera Barat. Untuk memberikan peringatan melalui teknologinya kepada kita semua tentang akan terjadinya sebuah tsunami. Namun karena keterbatasan sebuah alat yang namanya buoy tersebut dan jaringan komunikasi daerah terpencil yang belum memadai, kitapun kembali terpana melihat kenyataan akhirnya tsunami kembali merenggut nyawa umat manusia begitu besar.







Untuk mengatasinya, pemerintah melakukan status tanggap daruat di Mentawai. Masa tanggap darurat paska bencana Tsunami mentawai diperpanjang selama 14 hari. Penambahan tersebt digunakan untuk membangun tempat tinggal sementara, sekolah sementara dan pengobatan. Agendanya dalam  masa tanggap darurat itu, membangun hunian sementara, sekolah sementara, dan melakukan pengobatan di lokasi-lokasi pengungsian,ujarnya. Selain itu, waktu penambahan juga digunakan untuk pendristribusian logistik, dan makanan lainnya serta pakaian dan alat memasak.
Bantuan telah datang ke Mentawai, namun pembagiannya belum merata. Banyaknya sarana dan prasarana yang rusak seperti jalan dan jembatan mengakibatkan sulitnya persebaran bantuan.
KERUGIAN YANG DIALAMI AKIBAT KEJADIAN INI
Diperkirakan, jumlah kerugian materiil akibat tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, bisa mencapai sekitar Rp46 miliar.  Selain materiil juga terdapat kerugian psikologis yang dialami oleh korban Mentawai.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Dari tragedi tsunami yang terjadi di Mentawai dampak negatifnya antara lain:
·        Timbulnya penyakit dan penurunan kesehatan masyarakat
·        Perekonomian menurun bahkan dapat lumpuh
·        Dapat mengganggu Psikologis para korban bencana
·        Korban jiwa dan kerugian materill
·        Dan sebagainya




Dan dampak positif yang ditimbulkan
·        Timbulnya solidaritas masyarakat
·        Terjalin rasa persaudaraan antar korban bencana

Semoga saudara-saudara kita di Mentawai mendapat 
kemudahan dan ketabahan dalam menghadapi bencana ini.


Gunung Merapi Meletus

AssalaamualaIkum Wr. Wb

Berikut ini merupakan artikel yang membahas  mengenai kejadian meletusnya gunung Merapi. Hal yang dibahas didalamnya antara lain :
1.      Gunung Meletus
2.      Tragedi meletusnya gunung Merapi, seperti :
a.      Letak Gunung Merapi
b.      Sejarah Gunung Merapi
c.       Riwayat Letusan Merapi
d.      Tanda-tanda Meletus
e.      Proses terjadinya letusan Merapi 2010
f.        Akibat letusan Merapi
g.      Material yang dikeluarkan
h.      Pasca Vulkanik
i.        Dampak Positif Negatif Merapi meletus
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Selamat membaca.

------------------------------------

Gunung Berapi
Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2 lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan daerah zona subduksi
yang juga merupakan jalur gunung api. Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2.

Letusan gunung berapi merupakan suatu gejala alam yang menakutkan dan sangatlah berbahaya bagi semua mahluk hidu yang berada dilereng gunung tersebut bahkan bagi mahluk hidup yang berada beberapa puluh kilo meter dari gunung tersebut. Dengan mengesampingkan bahaya dari letusannya, sebenarnya gunung berapi juga memberi manfaat yang banyak bagi manusia. Misalnya lahan-lahan pertanian disekitar gunung berapi tersebut dapat menjadi semakin subur akibat abu vulkanik dari letusan gunung tersebut.
Berikut adalah Tingkatan status Gunung Berapi.
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
Status
Makna
Tindakan
AWAS
  • Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
  • Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
  • Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
  • Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan
  • Koordinasi dilakukan secara harian
  • Piket penuh
SIAGA
  • Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana
  • Peningkatan intensif kegiatan seismik
  • Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
  • Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
  • Sosialisasi di wilayah terancam
  • Penyiapan sarana darurat
  • Koordinasi harian
  • Piket penuh
WASPADA
  • Ada aktivitas apa pun bentuknya
  • Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
  • Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
  • Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
  • Penyuluhan/sosialisasi
  • Penilaian bahaya
  • Pengecekan sarana
  • Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL
  • Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
  • Level aktivitas dasar
  • Pengamatan rutin
  • Survei dan penyelidikan

Gunung Merapi
            Pada tahun ini, gunung merapi menunjukkan aktifitas yang sangat tinggi. Terjad sebuah letusan gunung Merapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010. Letusan yang mengakibatkan daerah 13 km sekitar Gunung Merapi menjadi daratan abu ini menunjukan aktivitas seismiknya sejak akhir September 2010.

Letak

Kawasan TN G Merapi tersebut termasuk wilayah kabupaten-kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten di Jawa Tengah, serta Sleman di Yogyakarta.

Beberapa tanda-tanda sebelum meletus

  • Suhu di sekitar gunung naik. Hal ini menunjukkan terjadu kenaikan aktifitas Merapi.
  • Mata air menjadi kering.
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi.  Ini merupakan salah satu tanda yang terjadi apabila akan terjadi bencana alam. Hewan dan tumbuhan sekitar akan lebih peka terhadap bencana daripada manusia.

Kronologi Peristiwa letusan Merapi

Berikut ini adalah kronologi peristiwa meletusnya Merapi.
  • Pada 20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta.
  • Keesokan harinya pada 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB.
  • Pada 25 Oktober,terjadi peningkatan yang sangat signifikan. BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB.
  • 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.
  • 27 Oktober, Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.
  • 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan Lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.
Berikut adalah kronologi letusan Gunung Merapi
1.     Pukul 17.02 mulai terjadi awan panas selama 9 menit
2.     Pukul 17.18 terjadi awan panas selama 4 menit
3.     Pukul 17.23 terjadi awan panas selama 5 menit
4.     Pukul 17.30 terjadi awan panas selama 2 menit
5.     Pukul 17.37 terjadi awan panas selama 2 menit
6.     Pukul 17.42 terjadi awan panas besar selama 33 menit
7.     Pukul 18.00 sampai dengan 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Pengamatan Merapi di Jrakah dan Selo
8.     Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengan suara dentuman
9.     Pukul 18.16 terjadi awan panas selama 5 menit
10.   Pukul 18.21 terjadi awan panas besar selama 33 menit
11.  Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat nyala api bersama kolom asap membumbung ke atas setinggi 1,5 km dari puncak Gunung Merapi
12.  Pukul 18.54 aktivitas awan panas mulai mereda
13 Luncuran awan panas mengarah ke sektor Barat-Barat Daya dan sektor Selatan-Tenggara

Akibat Letusan Merapi


Jumlah warga yang meninggal paska letusan Gunung Merapi 178 orang sejak akhir Oktober 2010.Total warga sekitar Gunung Merapi yang sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito mencapai 91 orang. Sebanyak 21 orang mengalami luka bakar dan 70 non luka bakar.Selain jumlah warga yang luka, saat ini masih terdapat warga yang belum diketahui nasibnya. Menurut laporan yang diterima Tim Disaster Victim Identification Polda DIY, tercatat 257 warga yang belum diketahui keberadaannya.Dari semua warga yang dilaporkan hilang, paling banyak berasal dari Kecamatan Cangkringan. Usia mereka rata-rata di atas 40 tahun.
Roda ekonomi Cangkringan kini lumpuh total. Bahkan boleh jadi perekonomian DI Yogyakarta dan sekitarnya mungkin collapse. Akibat terjadinya letusan, desa yang terletak di kaki Gunung Merapi ini di tinggal oleh seluruh warganya. Hingga perekonomiannya pun ikut mati. Keadaan ini juga berdampak besar bagi keadaan Provinsi DI Yogyakarta. Sehingga dapat dikatakan Meletusnya Merapi ini mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.
Selain perkonomian, letusan gunung Merapi juga berdampak bagi kesehatan. Abu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan ini membuat banyaknya penyakit ISPA yang terjadi. Keadaan ini semakin dipersulit akibat jumlah tim medis yang kurang memadai, sehingga banyak mahasiswa dan relawan yang tidak berlatarbelakang di bidang kesahatan ikut turun tangan untuk membantu dengan semapu mereka.
Berikut ini kesimpulan beberapa dampak yang terjadi akibat letusan Gunung Merapi.
1.       Luka bakar yang diderita pasien. Pasien yang terkena letusan erupsi merapi, banyak yang mengeluhkan sakitnya akibat luka bakar. Luka bakar yang diderita banyak tipe-nya, sesuai dengan derajat parahnya luka bakarnya.

2.        Cedera dan penyakit langsung akibat batu, kerikil, larva dan lain-lain. Luka atau Lesi sangat terjadi. Topikal sangatlah berperan untuk kasus ini.

3.        Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).

4.       Memperburukan penyakit yang sudah lama diderita pasien/pengungsi. Penyakit kronis alias menahun yang diderita akan meningkat seiring adanya semburan eru[si merapi ini.

5.       Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.

6.       Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya. Bahaya ini jauh lebih penting ketimbang 5 Dampak Bahaya Letusan Merapi ini.

 

Meterial Yang dikeluarkan

Sejak meletus pada 26 Oktober lalu, yang diikuti serangkaian letusan hingga Selasa 2 November pagi, Gunung Merapi telah mengeluarkan material lebih dari 11 juta meter kubik. Diperkirakan material yang dikeluarkan bertambah banyak mengingat letusan terus berlangsung. Gunung Merapi masih berstatus Awas sehingga penduduk dilarang berada di radius 15 kilometer.
Adapun Material yang dikeluarkan yaitu
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.






DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LETUSAN MERAPI


Seperti yang di sebutkan pada akibat letusan Merapi diatas bahwa, Merapi menyababkan terjadinya beberapa dampak yang merugikan. Adapun dampak negatif dari letusan tersebut telah disebutkan diatas yaitu meliputi korban jiwa dan kerugian meteriil penduduk dan negara, timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA, kecalakaan lalu lintas, lumpuhnya perekonomian Negara dan banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan.
Selain itu, gunung meletus juga menyebabkan dampak positif. Meskipun untuk letusan Merapi ini dampak tersebut belum terlihat secara signifikan, namun telah ada beberapa penduduk yang neraup keuntungan dari letusan ini. Diantaranya penambang pasir di pinggiran aliran lahar dingin. Akibat kehilangan pekerjaan para korbanpun kehilangan sumber pendapatan mereka. Hal ini memaksa mereka untuk tetap bekerja, seperti yang dilakukan seorang ibu dan anak yang bekerja menambang pasir di aliran lahar dingin. Dalam sehari mereka dapat mengumpulkan satu truk pasir dengan pendapatan Rp. 50.000,-. Meskipun menantang bahaya namun mereka nekat melakukannya untuk memenuhi kebuhan hidup mereka di pengungsian.
Beberapa dampak lain adalah  hasil muntahan vulkanik bagi lahan pertanian dapat menyuburkan tanah, namun dampah ini hanya dirasakan oleh  penduduk sekitar gunung. Dan bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material.


  Sekian artkel ini, semoga bermanfaat.