Senin, 15 November 2010

Tsunami Mentawai

TSUNAMI MENTAWAI

Indonesia kembali berduka. Hampir disaat bersamaan terjadi 2 bencana di Ibu Pertiwi, tsunami di Metawai dan meletusnya Gunung Merapi. Keadaan ini membuat Ibu Pertiwi menangis kembali. Tsunami yang kembali terjadi di Pulau Sumatera kali ini tergolong cukup kuat. Kejadian pada Senin 25 Oktober 2010 lalu dengan kekuatan 7,2 skala richter (SR) telah menimbulkan dampak yang berat bagi daerah Mentawai sekitarnya.
Belum banyak informasi mengenai kronologi kejadian tersebut. Nmun telah diketahui bahwa 15.353 jiwa kini tinggal di pengunggsian.  Sedangkan korban jiwa yang meninggal akibat tragedy tersebut sekitar 447 jiwa, dan 56 orang hilang. Adapun korban yang menderit luka berat 173 orang dan luka ringan 325 orang.. Sedangkan untuk bangunan rusak berat mencapai 517 rumah warga, 6 rumah dinas pemda, 7 jembatan, 2 resort dan 7 rumah ibadah.
 

Korban akibat tsunami tersebut ternyata bukan hanya warga di sekitar tempat tersebut melainkan banyak warga asing juga, dan kabarnya ada sekitar sembilan orang peselancar yang ikut menjadi korban tsunami tersebut. Selain korban,dampak psikologis yang mendera warga Mentawai, yang tentu saja takkan mudah hilang dalam waktu yang singkat.

Daerah mentawai yang berkisaran di Samudera Hindia talah diantisipasi oleh pemerintah dalam menghadapi bencana. Pemerintah telah menyiapkan sisitem peringatan dini melalui pelampung tsunami buoy yang telah dipasang di beberapa daerah termasuk di perairan antara Pulau Siberut Mentawai dengan pantai Sumatera Barat. Untuk memberikan peringatan melalui teknologinya kepada kita semua tentang akan terjadinya sebuah tsunami. Namun karena keterbatasan sebuah alat yang namanya buoy tersebut dan jaringan komunikasi daerah terpencil yang belum memadai, kitapun kembali terpana melihat kenyataan akhirnya tsunami kembali merenggut nyawa umat manusia begitu besar.







Untuk mengatasinya, pemerintah melakukan status tanggap daruat di Mentawai. Masa tanggap darurat paska bencana Tsunami mentawai diperpanjang selama 14 hari. Penambahan tersebt digunakan untuk membangun tempat tinggal sementara, sekolah sementara dan pengobatan. Agendanya dalam  masa tanggap darurat itu, membangun hunian sementara, sekolah sementara, dan melakukan pengobatan di lokasi-lokasi pengungsian,ujarnya. Selain itu, waktu penambahan juga digunakan untuk pendristribusian logistik, dan makanan lainnya serta pakaian dan alat memasak.
Bantuan telah datang ke Mentawai, namun pembagiannya belum merata. Banyaknya sarana dan prasarana yang rusak seperti jalan dan jembatan mengakibatkan sulitnya persebaran bantuan.
KERUGIAN YANG DIALAMI AKIBAT KEJADIAN INI
Diperkirakan, jumlah kerugian materiil akibat tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, bisa mencapai sekitar Rp46 miliar.  Selain materiil juga terdapat kerugian psikologis yang dialami oleh korban Mentawai.
DAMPAK YANG DITIMBULKAN
Dari tragedi tsunami yang terjadi di Mentawai dampak negatifnya antara lain:
·        Timbulnya penyakit dan penurunan kesehatan masyarakat
·        Perekonomian menurun bahkan dapat lumpuh
·        Dapat mengganggu Psikologis para korban bencana
·        Korban jiwa dan kerugian materill
·        Dan sebagainya




Dan dampak positif yang ditimbulkan
·        Timbulnya solidaritas masyarakat
·        Terjalin rasa persaudaraan antar korban bencana

Semoga saudara-saudara kita di Mentawai mendapat 
kemudahan dan ketabahan dalam menghadapi bencana ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar